Formasi Hammer Dan Hanging Man

Formasi Hammer Dan Hanging Man

Pola Hammer dan Hanging Man terlihat persis sama tetapi memiliki arti yang berbeda saat pergerakan harga sedang downtrend maupun uptrend. Keduanya sama-sama mempunyai bentuk layaknya palu, dengan body kecil dan sumbu panjang di bawah melebihi ukuran body.

Bedanya, pola Hammer muncul selama harga sedang downtrend dengan bentuk palu (body) berwarna putih, sementara Hanging Man muncul selama harga sedang uptrend dengan bentuk palu (body) berwarna hitam.

Walaupun sering dinilai berakurasi rendah karena merupakan pola 1 candle, Hammer dan Hanging Man tetap memiliki arti penting yang menyiratkan perubahan kekuatan pasar sebelum terjadi perubahan arah trend.

Ketika harga jatuh, palu memberi sinyal bahwa harga terbuka dan tertutup di level yang berdekatan. Sumbu panjang di bawah menandakan tekanan seller yang kuat, tapi buyer pada akhirnya menguasai pertarungan karena harga tertutup di atas level pembukaan (body berwarna putih). Inilah yang kemudian menyebabkan terbentuknya pola Hammer.

Di sisi lain, ketika palu terbentuk saat harga sedang naik, sumbu panjang di bawah mengindikasikan dorongan seller yang kuat. Buyer berusaha mempertahankan posisi, tapi akhirnya menyerah dan membiarkan seller memenangkan pertarungan; ini terlihat dari body palu yang kemudian berwarna hitam, mengisyaratkan harga ditutup di level lebih rendah daripada harga pembukaan. Inilah yang menyebabkan terbentuknya pola Hanging Man.

Cara Trading Dengan Pola Candlestick Hammer Dan Hanging Man

Ketika menemukan pola Hammer ataupun Hanging Man, bukan berarti kamu secara otomatis disarankan membuka order buy atau sell sesuai indikasi reversal. Bagaimanapun juga, keduanya merupakan pola satu candlestick sehingga akurasinya lebih rendah jika dibandingkan dengan sinyal reversal dari pola dua candlestick maupun tiga candlestick. Untuk meningkatkan akurasi, kamu bisa memperhatikan kriteria Hammer dan Hanging Man yang valid, contohnya sebagai berikut:

Kriteria Pola Hammer Dan Hanging Man

  • Sumbu bawah menunjukkan panjang sekitar dua sampai tiga kali dari body.
  • Sedikit atau tidak ada sumbu atas.
  • Body berada di posisi ujung atas dari trading range.

Setelah memastikan validitasnya, kamu bisa gunakan metode analisa teknikal lain untuk mencari petunjuk entry atau konfirmator. Kamu dapat memanfaatkan indikator, Support Resistance, atau bahkan analisa lain seperti divergence dan pola chart.