Apa yang di maksud dengan pivot point atau pivot point ?

Trader handal serta market maker kebanyakan memakai pivot point dalam mengenali tingkat support serta resistance dalam market. Sederhananya, pivot point adalah tingkat support dan resistance yang merupakan zona di mana arah pergerakan harga bisa berganti.

Mengapa pivot point begitu menarik bagi para trader?

Karena nilainya bersifat OBJEKTIF.

Dalam banyak perihal, pivot point sangat mirip dengan tingkat Fibonacci.  Perbandingan utama antara keduanya merupakan kalau dengan Fibonacci, masih terdapat subjektivitas dalam memilah Swing High serta Swing Low. Dengan pivot point, trader ataupun market maker umumnya memakai teknik yang sama dalam menghitung nilai dari pivot tersebut. Pivot point sangat bermanfaat untuk trader yang bermain cepat atau daily.

Sama sprti tingkat support serta resistance, trader bisa memilah dalam mentransaksikan bounce ataupun breakout tiap level tersebut. Trader biasanya memakai pivot point buat mengenali titik reversal. Mereka memandang pivot point selaku zona di mana mereka bisa menempatkan order beli ataupun jual. Sebagai nilai breakout memakai pivot point agar mudah mengidentifikasi level- level yang ditembus supaya pergerakan bisa diklasifikasikan selaku breakout real atau false. Contoh gambaran pivot point seperti di chart gold timeframe H1 dibawah ini,

Dalam gambar diatas terlihat level-level support dan resistance sebagai acuan kita dalam melakukan transaksi di market.

BAGAIMANA CARA MENGHITUNG PIVOT POINT ?

Dalam menggunakan pivot point kita mengenal istilah seperti ‘R’ untuk titik resisten dan ‘S’ untuk support. Pivot point serta tingkat support dan resistance yang terpaut dihitung dengan memakai harga pembukaan, paling tinggi, terendah, serta penutupan pada perdagangan terakhir.

Perhitungan pivot point ditunjukkan di seperti ini:

Pivot point( PP)=( Tinggi+ Rendah+ Tutup)/ 3

Tingkat support serta resistance setelah itu dihitung dari pivot point :

Support serta resistance tingkatan awal:

Resistensi awal( R1)=( 2 x PP)– Rendah

Support awal( S1)=( 2 x PP)– Tinggi

Tingkat support serta resistance kedua:

Resistensi kedua( R2)= PP+( Tinggi– Rendah)

Support kedua( S2)= PP–( Tinggi– Rendah)

Tingkat support serta resistance ketiga:

Resistensi ketiga( R3)= Tinggi+ 2( PP– Rendah)

Support ketiga( S3)= Tinggi– 2( Besar– PP)

Lalu Bagaimana Cara Menggunakan Pivot Point?

Cara paling sederhana untuk menggunakan level pivot point dalam trading forex Anda adalah dengan menggunakannya seperti level support dan resistance reguler Anda.

Sama seperti support dan resistance, harga akan menguji level tersebut berulang kali.

Semakin sering suatu pasangan mata uang menyentuh level pivot lalu berbalik arah, maka semakin kuat level tersebut. Jika Anda melihat level pivot bertahan, ini bisa memberi Anda peluang trading yang bagus.

• Jika harga mendekati level resistance atas, Anda dapat MENJUAL instrumen tersebut dan menempatkan stop loss yang tepat di atas resistance tersebut.
• Jika harga mendekati level support , Anda dapat MEMBELI dan menempatkan stop loss tepat di bawah level tersebut.

Pada gambar diatas terlihat harga tertahan di area support 1 sehingga kita bisa melakukan buy di area tersebut dan memasang stop loss dibawah area support 1. Lalu bagaimana jika harga breakout di level tertentu, hal semacam itu akan bisa terjadi dimarket dan seringkali terjadi maka ketika terjadi kita dapat melakukan seperti dibawah ini,

Terlihat didalam grafik bahwa posisi bisa kita ambil ketika harga mampu menembus level tertentu dalam hal contohnya adalah ketika harga menembus level resisten maka posisi buy dapat dibuka, begitu pula sebaliknya.

Dalam penerapan strategi pivot point, kita harus tetap memperhatikan money management dan risk management, pengunaan stoploss yang displin sangat disarankan dalam tiap transaksi kita di market. Kalian bisa menemukan artikel menarik lainnya terkait trading hanya di www.asiaprofx.com