Indikator Average Directional Index (ADX)

Average Directional Index (ADX) merupakan sebuah indikator forex yang dibuat untuk mempelajari dan menghasilkan data, tentang trend yang saat ini sedang berlangsung. Data tersebut berupa identifikasi dari arah dan kekuatan sebuah trend.

Indikator ADX ini merupakan sebuah indikator gabungan yang terdiri dari 5 buah indikator teknikal lainnya, indikator ini diciptakan oleh J. Welles Wilder, Jr. Penggunaan utama dari indikator ADX ini adalah untuk menunjukkan sebuah momentum, kekuatan sebuah trend, dan juga alat bantu untuk menunjukkan arah trend. Bisa dibilang ini adalah sebuah indikator yang cocok untuk anda para trader ‘Trend Follower´ karena dengan indikator ini anda sudah terbantu untuk melihat arah trend, dan melihat seberapa kuat trend tersebut.

Tidak ada batasan time frame mana yang paling cocok. Pada dasarnya, ADX bisa berjalan dengan baik di semua periode waktu trading. Secara matematis, penjabarannya agak rumit, namun aplikasinya sangat mudah tanpa harus mengatur parameter setiap kali berganti time frame saat trading.

PENGGUNAAN INDIKATOR ADX

ADX memiliki 3 Indikator yang ditampilkan pada diagram garis.

1. Average Directional Indicator (ADX): Gabungan dari garis +DI dan –DI yang sudah difilter dengan Moving Average.

Secara umum, jika ADX lebih besar dari 20, maka trend dianggap mulai menguat. ADX berada diantara level 20-40 mengindikasikan trend sedang kuat, adx antara level 40-60 adalah level overbought/oversold, sedangkan ADX lebih besar dari 60 mengindikasikan trend telah mencapai level jenuh dan kemungkinan akan berbalik arah.

2. Positive Directional Indicator (+DI): Garis indikator yang mengukur kekuatan saat harga naik (uptrend) pada periode tertentu.

Biasanya berwarna hijau. Garis +DI akan bergerak ke atas jika sedang uptrend, dan bergerak ke bawah jika sedang downtrend.

3. Negative Directional Indicator (-DI): Garis indikator yang mengukur kekuatan saat harga turun (downtrend) pada periode tertentu.

Biasanya berwarna merah. Garis -DI akan bergerak ke atas jika sedang downtrend, dan bergerak ke bawah jika sedang uptrend.

Selain itu, indikator ADX juga dapat memberikan sinyal ‘Divergence’ atau divergensi, dimana dalam keadaan trend bullish harga membuat high yang lebih tinggi dan indikator ADX malah membuat High yang lebih rendah. Begitu juga dengan keadaan trend bearish, ketika harga membuat low yang lebih rendah tapi indikator ADX juga membuat High yang lebih rendah, yang artinya kekuatan trend tersebut semakin berkurang.